Anda dapat mengecualikan aktivitas situs dari suatu alamat IP atau rentang alamat IP agar data yang dihasilkan oleh pengguna di alamat IP tersebut tidak muncul di laporan. Anda tidak dapat mengecualikan traffic internal dari pengguna aplikasi.
Anda dapat membuat maksimal 10 filter data per properti.
Peringatan: Setelah Anda menerapkan filter data, efek pada data akan bersifat permanen. Misalnya, jika Anda menerapkan filter untuk mengecualikan data, data yang dikecualikan tidak akan diproses dan tidak akan tersedia di Analytics atau BigQuery. Jika Anda ingin menyembunyikan data dari laporan tertentu tanpa mengecualikan data tersebut secara permanen, gunakan filter laporan.
Sebelum memulai
Anda memerlukan peran Editor di tingkat properti untuk mengidentifikasi traffic internal serta membuat, mengedit, dan menghapus filter data.
Langkah 1: Mengidentifikasi traffic internal
Dengan menyelesaikan langkah-langkah ini, Analytics akan menambahkan parameter traffic_type ke setiap peristiwa yang masuk. Anda juga dapat menambahkan parameter tersebut ke peristiwa secara manual.
- Di Admin, klik Aliran data pada bagian Pengumpulan dan perubahan data.
- Klik aliran data web.
- Di detail aliran data web, klik Konfigurasi setelan tag.
- Klik Tampilkan semua.
- Klik Definisikan traffic internal.
- Klik Create.
- Masukkan nama untuk aturan.
- Masukkan nilai untuk parameter
traffic_type.Catatan:traffic_typeadalah satu-satunya parameter peristiwa yang nilainya dapat Anda tentukan.internaladalah nilai default, tetapi Anda dapat memasukkan nilai baru (mis.,emea_headquarters) untuk menunjukkan lokasi asal traffic internal. - Di Alamat IP > Jenis pencocokan, pilih operator.
- Di Alamat IP > Nilai, masukkan alamat atau rentang alamat yang mengidentifikasi traffic dari lokasi yang Anda tentukan pada Langkah 8. Anda dapat memasukkan alamat IPv4 atau IPv6. Anda juga dapat mengklik "Apa alamat IP saya?" untuk menemukan alamat IP publik Anda. Kolom Nilai juga mendukung penggunaan ekspresi reguler.
Contoh berikut menunjukkan cara mengidentifikasi alamat IP untuk setiap operator:
- Alamat IP sama dengan: 172.16.1.1
- Alamat IP dimulai dengan: 10.0.
- Alamat IP diakhiri dengan: .255
- Alamat IP berisi: .0.0.
- Alamat IP dalam rentang (rentang harus dinyatakan dalam notasi CIDR):
- Blok 24-bit (mis., 10.0.0.0 – 10.255.255.255): 10.0.0.0/8
- Blok 20-bit (mis., 172.16.0.0 – 172.31.255.255): 172.16.0.0/12
- Blok 16-bit (mis., 192.168.0.0 – 192.168.255.255): 192.168.0.0/16
- Alamat IP cocok dengan ekspresi reguler: 192\.0.*
- (Opsional) Klik Tambahkan kondisi untuk menetapkan beberapa kondisi. Setiap alamat IP yang cocok dengan kondisi akan ditandai sebagai traffic internal. Kondisi tersebut adalah kondisi OR, bukan kondisi AND.
- Klik Create.
Menggunakan notasi CIDR
Notasi Classless Inter-Domain Routing (CIDR) adalah cara untuk merepresentasikan rentang alamat IP.
Contoh berikut menggunakan alamat IPv4. Sintaksis notasi CIDR sama untuk alamat IPv6.
Alamat IPv4 adalah bilangan biner 32-bit dengan nilai untuk setiap octet-nya memiliki rentang 0-255.
Misalnya, alamat IPv4
10.10.101.5
memiliki biner 32-bit yang setara dengan
00001010.00001010.01100101.00000101
Jika menyatakan rentang alamat IP dalam notasi CIDR, Anda harus menunjukkan jumlah bit yang bersifat tetap dan jumlah bit yang dapat memiliki nilai apa pun. Misalnya, notasi CIDR untuk rentang alamat 192.128.255.0 – 192.168.255.255 adalah 192.168.255.0/24.
/24 menunjukkan bahwa 24 bit pertama (192.128.255) bersifat tetap dan 8 bit terakhir (.0) adalah karakter pengganti yang dapat merepresentasikan nilai apa pun (0 adalah karakter pengganti standar).
Jika Anda perlu menunjukkan rentang 192.168.0.0 – 192.168.255.255, Anda harus menunjukkan bahwa 16 bit pertama alamat tersebut bersifat tetap: 192.168.0.0/16.
/16 menunjukkan bahwa 16 bit pertama (192.168) bersifat tetap dan 16 bit terakhir (.0.0) adalah karakter pengganti yang dapat merepresentasikan nilai apa pun.
Jika Anda menggunakan alamat IPv6 dan ingin menyatakan sebuah rentang, gunakan akhiran "garis miring-angka" yang sama untuk menunjukkan jumlah bit rentang tersebut yang bersifat tetap. Misalnya, jika rentangnya adalah 0:0:0:0:0:ffff:c080:ff00 – 0:0:0:0:0:ffff:c080:ffff, Anda akan menyatakan rentang tersebut sebagai 0:0:0:0:0:ffff:c080:ff00/120 (120 bit pertama bersifat tetap).
Pelajari notasi CIDR lebih lanjut.
Langkah 2: Membuat filter data
- Di Admin, klik Filter data pada bagian Pengumpulan dan perubahan data.
- Klik Buat Filter.
- Pilih Traffic Internal.
- Masukkan nama untuk filter data. Namanya harus:
- unik di antara filter data dalam properti yang sama
- diawali dengan huruf unicode
- hanya berisi huruf dan angka unicode, garis bawah, serta spasi
- berisi maksimal 40 karakter
- Pilih Kecualikan untuk memfilter peristiwa dengan nilai parameter
traffic_typeyang cocok dengan nama yang Anda masukkan pada langkah 10 di atas. - Pilih dari status filter berikut:
- Pengujian: Analytics mengidentifikasi data yang cocok dengan dimensi "Nama filter data pengujian"
- Aktif: Analytics menerapkan filter data ke data yang masuk dan melakukan perubahan permanen
- Tidak aktif: Analytics tidak mengevaluasi filter
Catatan: Data Anda yang memenuhi filter data pengujian akan ditetapkan ke dimensi "Nama filter data pengujian" dan diberi nilai nama filter. Data tersebut tersedia di Jelajahi, sehingga Anda dapat memvalidasi filter data sebelum mengaktifkannya. Pelajari lebih lanjut - Klik Create.
Menguji filter data
Menguji filter data akan memastikan filter tersebut berhasil memfilter traffic dari alamat IP. Traffic dari alamat IP yang difilter ditambahkan ke dimensi "Nama filter data pengujian" dan berisi nama filter sebagai nilai.
Untuk menemukan peristiwa yang dipicu oleh alamat IP yang difilter, Anda dapat membuat eksplorasi bentuk bebas dengan setelan ini:
- Teknik: Bentuk bebas
- Baris: Nama filter data pengujian, Nama peristiwa
- Nilai: Jumlah peristiwa
- Filter: "Nama filter data pengujian berisi [nama filter data Anda]"
Filter data dapat memerlukan waktu antara 24 - 36 jam untuk diterapkan. Periksa kembali kemudian jika tidak ada nilai yang ditetapkan.